PAULTILLMANMUSIC-Platform Terbaik Untuk Menjelajahi Dunia Musik Internasional, Inspirasi, Dan Kreativitas

PAULTILLMANMUSIC Menyajikan Berbagai Konten Menarik, Termasuk Ulasan Lagu, Wawancara Eksklusif Dengan Musisi, Serta Analisis Mendalam Tentang Tren Musik Terkini.

PAULTILLMANMUSIC-Platform Terbaik Untuk Menjelajahi Dunia Musik Internasional, Inspirasi, Dan Kreativitas

PAULTILLMANMUSIC Menyajikan Berbagai Konten Menarik, Termasuk Ulasan Lagu, Wawancara Eksklusif Dengan Musisi, Serta Analisis Mendalam Tentang Tren Musik Terkini.

Uncategorized

Anak Promotor Musik Terkenal, Melanie Bersyukur Tak Dimanjakan

Anak Promotor Musik Terkenal, Melanie Bersyukur Tak Dimanjakan mengungkapkan kisah masa kecilnya yang penuh pembelajaran hidup dari sang ayah, Adrie Subono. Meski dikenal sebagai salah satu promotor musik paling sukses di Indonesia melalui perusahaannya Java Musikindo, Adrie Subono tidak serta-merta memberikan kemewahan dan kenyamanan secara instan kepada anak-anaknya, termasuk Melanie.

Dalam wawancara yang disiarkan melalui kanal YouTube milik Ferdy Element, Melanie menceritakan bahwa ayahnya memiliki prinsip tegas dalam mendidik anak. Ia bersyukur tidak dibesarkan dalam lingkungan yang memanjakan materi, meski secara ekonomi, keluarganya tergolong sangat mampu. Menurutnya, pendekatan tersebut justru membentuk karakter dan kemandiriannya hingga dewasa.

“Bapak saya tidak pernah menggunakan nama besar keluarga sebagai alat untuk memudahkan hidup saya. Walaupun beliau memiliki hubungan erat dengan tokoh nasional seperti Presiden ketiga Republik Indonesia, B.J. Habibie, beliau tidak pernah bersikap mentang-mentang,” ujar Melanie, Sabtu (7/6/2025).

Anak Promotor Musik Terkenal, Melanie Bersyukur

Melanie Subono

Melanie mengisahkan bahwa sejak usia muda, ia tidak pernah diberikan fasilitas mewah tanpa alasan yang jelas. Walaupun dirinya tumbuh besar di lingkungan elite Jakarta Selatan, dengan status sebagai putri seorang promotor musik terkenal dan seorang model profesional, ayahnya tetap menanamkan prinsip hidup hemat dan penuh tanggung jawab.

“Bapak saya selalu berkata, ‘Ini rumah saya. Kalau kamu ingin punya rumah sendiri, maka kamu harus mencarinya sendiri,’” kenang Melanie.

Salah satu contoh nyata dari prinsip tersebut, menurut Melanie, adalah ketika dirinya menginginkan mobil pribadi saat menginjak usia remaja. Meskipun sang ayah memiliki kemampuan finansial untuk membelikan kendaraan dengan merek terkenal, Adrie Subono tetap menolaknya, dan lebih memilih memberikan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anaknya.

“Bapak pernah bilang, ‘Kamu minta mobil bagus, tapi kamu tidak punya uang untuk beli bensin. Lalu, kamu akan minta lagi ke saya. Untuk apa punya kendaraan mewah jika tidak mampu memeliharanya?’” tutur Melanie menirukan pesan ayahnya.

Fungsi Lebih Penting daripada Gengsi

Lebih jauh, Melanie menjelaskan bahwa ayahnya ingin menanamkan nilai kehidupan yang tidak hanya berorientasi pada penampilan luar, tetapi lebih pada fungsi dan kebermanfaatan. Menurut sang ayah, kendaraan adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan simbol status sosial.

“Beliau selalu menekankan bahwa yang terpenting adalah fungsi. Kalau mobil itu bisa membawa kamu ke tempat kuliah, tempat kerja, dan nyaman digunakan, maka sudah cukup. Tidak perlu gengsi,” ujarnya.

Melanie juga menyinggung bagaimana sang ayah tidak pernah menjanjikan warisan bisnis secara otomatis kepada anak-anaknya. Menurut Adrie Subono, siapa pun yang dinilai layak dan mampu untuk meneruskan bisnis Java Musikindo—baik dari dalam atau luar keluarga—akan diberi tanggung jawab tersebut, terlepas dari hubungan darah.

Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 Kolaborasi Bareng Rapot dan The Lantis

Pemahaman yang Baru Dirasakan Saat Dewasa

Melanie mengakui bahwa sebagai anak muda dulu, ia sering kali merasa tidak sependapat dengan pendekatan keras yang diterapkan oleh sang ayah. Namun, seiring waktu dan bertambahnya usia, ia mulai menyadari bahwa semua itu merupakan bentuk kasih sayang dan bekal untuk menghadapi kehidupan yang penuh tantangan.

“Ada banyak hal yang dahulu saya anggap aneh dan tidak masuk akal. Tapi sekarang saya mulai mengerti, dan bahkan bersyukur pernah mendapatkan pelajaran-pelajaran itu,” ucap Melanie.

Kesadaran itu semakin kuat ketika krisis moneter melanda Indonesia di akhir tahun 1990-an. Banyak rekan sebayanya yang berasal dari keluarga berada saat itu mulai mengalami kesulitan finansial. Namun, Melanie dan saudara-saudaranya tetap dapat menjalani hidup dengan stabil, berkat fondasi kuat yang telah ditanamkan oleh orang tua mereka.

“Ketika krisis datang, banyak teman yang mulai kesulitan. Tapi Alhamdulillah, anak-anak Subono tetap aman secara finansial. Itu karena kami sudah terbiasa hidup dalam prinsip yang diajarkan sejak kecil,” tambahnya.

Sebagai informasi, Adrie Subono merupakan sosok penting dalam industri pertunjukan musik di Indonesia. Melalui perusahaannya, Java Musikindo, ia telah berhasil menghadirkan sederet musisi internasional papan atas untuk tampil di Tanah Air. Deretan nama besar seperti Muse, Alanis Morissette, Westlife, Korn, Pitbull, Kelly Clarkson, Foo Fighters, Bring Me the Horizon, Maroon 5, The Black Eyed Peas, Bruno Mars, Incubus, hingga Mr. Big pernah dibawa oleh perusahaannya ke panggung-panggung konser di berbagai kota besar Indonesia.

Keberhasilan tersebut tidak hanya menunjukkan kapabilitas Adrie sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai individu yang memiliki pengaruh kuat dalam memajukan industri musik nasional.

Baca Juga : Pemerintah Siapkan Music Market Mengembangkan Industri Musik

Melalui pengalamannya, Melanie menyimpulkan bahwa harta benda bukanlah satu-satunya warisan yang dapat diberikan orang tua kepada anak-anak mereka. Nilai-nilai kehidupan, prinsip kerja keras, serta kemandirian jauh lebih penting dan akan menjadi bekal abadi yang tidak lekang oleh waktu.

“Bapak saya telah memberikan saya bekal hidup yang tidak bisa diukur dengan uang. Saya bangga dengan itu dan akan terus mencoba menerapkan nilai-nilai tersebut dalam hidup saya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.