Duta Sheila On 7 Tampilkan Versi Spesial ‘Velocity’, Bikin Penonton Terbuai
Duta Sheila On 7 Tampilkan Versi Spesial ‘Velocity’, Bikin Penonton Terbuai
Suasana konser berubah magis ketika Duta, vokalis band legendaris Sheila On 7, melantunkan lagu “Velocity” dengan cara yang tak biasa. Bukan sekadar membawakan lagu seperti versi rekaman, Duta menghadirkan versi spesial yang sukses membuat penonton larut dalam nostalgia dan emosi. Lagu yang sejatinya penuh semangat itu dibuka dengan intro mellow dari lagu ‘Bila Kau Tak Disampingku’, menciptakan suasana yang syahdu sebelum naik ke tempo cepat khas “Velocity”.
Momen itu terjadi dalam konser bertajuk “Sheila On 7: Kembali Pulang” yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, tempat yang sarat kenangan bagi band asal kota Gudeg ini. Ribuan penonton yang memadati area konser sontak terdiam sesaat, lalu bersorak ketika menyadari intro yang dilantunkan Duta adalah bait awal dari salah satu lagu paling emosional dalam katalog Sheila On 7.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4284274/original/092461700_1673057501-Duta_Sheila_on_7_a.jpg)
Lagu “Bila Kau Tak Disampingku” Sebagai Pembuka Emosional
Lagu “Bila Kau Tak Disampingku” yang dirilis pada tahun 2008 dalam album 07 Des memang dikenal sebagai lagu yang menyentuh hati. Dengan lirik puitis dan melodi minor, lagu ini menjadi salah satu karya paling menyayat dari Sheila On 7. Duta membuka lagu “Velocity” dengan membisikkan lirik pembuka dari lagu tersebut:
“Tak pernah terbayangkan / Bila kau tak lagi di sini…”
Suara Duta yang berat dan lembut terdengar sangat emosional, didukung oleh permainan keyboard yang dimainkan lebih lambat dan penuh perasaan. Sorotan lampu panggung pun menyorot dirinya seorang diri, menciptakan atmosfer intim yang menyelimuti seluruh venue.
Tak butuh waktu lama hingga penonton menyadari bahwa lagu yang akan dibawakan bukan “Bila Kau Tak Disampingku” sepenuhnya. Perlahan, setelah bait pertama, Duta beralih ke lirik pertama “Velocity” dan band pun mulai menaikkan tempo, mengubah suasana dari sendu menjadi eksplosif.
Perpaduan Dua Lagu yang Tak Terduga Tapi Harmonis
Langkah Duta membaurkan dua lagu ini mengejutkan banyak penonton sekaligus dianggap sebagai eksperimen musikal yang berhasil. Kedua lagu memang berasal dari era yang berbeda dalam karier Sheila On 7—“Velocity” dirilis tahun 2004 dalam album Pejantan Tangguh, sementara “Bila Kau Tak Disampingku” muncul empat tahun kemudian.
Namun keduanya memiliki benang merah yang sama: emosi, kedalaman, dan kerinduan. “Velocity” yang dalam liriknya menggambarkan laju kehidupan dan waktu, menjadi kontras yang harmonis dengan “Bila Kau Tak Disampingku” yang mengangkat tema kehilangan dan rasa sepi.
Perpaduan ini membawa nuansa baru pada lagu “Velocity”, menjadikannya tidak hanya enerjik, tapi juga menyentuh. Banyak penonton yang mengaku merinding dan bahkan menangis saat intro dinyanyikan.
Baca juga:Cintamu Jangan Pernah Mati Ervin Nanzabakri Perkenalkan Single Solo Bernuansa Kesetiaan
Reaksi Penonton dan Dunia Maya: “Baper Kolektif!”
Usai konser, media sosial dipenuhi unggahan penggemar yang membagikan momen tersebut. Video Duta menyanyikan intro “Bila Kau Tak Disampingku” sebelum membawakan “Velocity” viral di berbagai platform seperti TikTok, X (Twitter), dan Instagram Reels. Banyak yang menyebut momen itu sebagai:
“Baper kolektif, satu venue ikut nyanyi sambil nahan air mata.”
“Sheila On 7 enggak pernah gagal menyentuh hati.”
“Duta kalau nyanyi, rasanya kayak cerita hidup kita sendiri.”
Unggahan tersebut mendapat ribuan komentar dan like. Bahkan banyak yang meminta agar versi “Velocity x Bila Kau Tak Disampingku” ini dirilis secara resmi, entah dalam bentuk live recording atau aransemen akustik di YouTube.
Duta: Simpel, Jujur, dan Penuh Perasaan
Duta memang dikenal sebagai vokalis yang tidak banyak gaya, namun justru itu yang membuatnya dekat dengan penggemar. Ia menyampaikan lagu-lagunya dengan ekspresi jujur, tanpa dibuat-buat. Dalam konser itu, sebelum membawakan “Velocity”, Duta sempat berkata singkat:
“Lagu ini akan aku bawakan dengan cara yang sedikit berbeda. Tapi isinya tetap sama—tentang waktu, tentang perasaan kita yang kadang terlalu cepat berubah.”
Ucapannya sederhana, tapi terasa tulus. Dan ketika akhirnya bait pertama “Bila Kau Tak Disampingku” mengalun, para penonton tahu bahwa malam itu akan mereka kenang dalam waktu lama.
Sheila On 7 dan Kekuatan Narasi dalam Musik
Sheila On 7 bukan hanya band pop biasa. Mereka dikenal piawai dalam menyusun lirik yang relatable, disertai melodi yang mudah
dicerna namun tetap bermakna dalam. Sejak debut mereka di akhir 1990-an, band ini telah menelurkan banyak lagu dengan daya narasi yang kuat—baik soal cinta, keluarga, waktu, maupun kehilangan.
Dengan membaurkan dua lagu berbeda dalam satu penampilan, Duta dan kawan-kawan menunjukkan bahwa narasi
dalam musik bisa fleksibel, bisa diceritakan dengan cara baru, dan tetap menyentuh hati pendengar. Itulah mengapa Sheila On 7 tetap relevan hingga hari ini.
Harapan Fans: Versi Medley Resmi dan Konser Lanjutan
Setelah penampilan ini, banyak penggemar berharap Sheila On 7 mau merilis versi medley resmi dari dua lagu tersebut
baik dalam versi live, akustik, maupun aransemen ulang studio. Bagi mereka, versi ini bukan hanya unik, tapi juga mewakili perasaan yang sering tak bisa diucapkan secara langsung.
Selain itu, permintaan untuk menggelar konser serupa di kota-kota lain pun mengalir deras. Banyak yang berharap momen magis
seperti ini bisa dinikmati secara luas oleh para penggemar setia di luar Yogyakarta.
Penutup: Malam yang Tak Akan Dilupakan
Malam itu, konser Sheila On 7 bukan sekadar panggung musik. Ia menjadi ruang berbagi cerita, nostalgia, dan emosi
yang menyatu dalam harmoni. Duta membuktikan bahwa lagu lama pun bisa dihidupkan kembali dengan sentuhan baru yang kreatif dan penuh jiwa.
Versi spesial “Velocity” yang dibuka dengan “Bila Kau Tak Disampingku” bukan hanya sekadar aransemen baru
melainkan pengalaman musikal yang menggugah—perpaduan antara kenangan dan kekinian, antara kehilangan dan kecepatan waktu.
Dan seperti biasa, Sheila On 7 mengajarkan bahwa kesederhanaan dalam musik, jika disampaikan dengan hati, bisa mengguncang siapa saja.