Keseruan Musik Coachella 2025, Antrean 12 Jam & Suhu Ekstrem
Keseruan Musik Coachella 2025, Antrean 12 Jam Dan Suhu Ekstrem justru diawali dengan serangkaian permasalahan logistik yang memicu kekecewaan publik. Ribuan pengunjung yang memadati kota Indio, California, pada hari pembukaan, Jumat (11/4), dihadapkan pada kemacetan parah serta antrean panjang yang berlangsung hingga belasan jam.
Mengutip laporan dari New York Post, beberapa peserta festival mengaku harus menunggu hingga 12 jam hanya untuk memasuki area perkemahan dan tempat acara. Situasi diperburuk oleh kondisi cuaca yang sangat panas, dengan suhu yang mencapai sekitar 102 derajat Fahrenheit (setara dengan 38,8 derajat Celsius), mendekati rekor tertinggi sepanjang sejarah wilayah tersebut yang tercatat pada tahun 1904, yaitu 106 derajat Fahrenheit.
Sejumlah pengunjung menggambarkan pengalaman mereka sebagai sangat tidak nyaman dan mendekati “mimpi buruk”. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan kekecewaan melalui berbagai platform media sosial, menyampaikan rasa frustrasi mereka atas kurangnya kesiapan penyelenggara dalam mengelola logistik dan fasilitas dasar seperti kamar mandi dan area pendinginan.
Keseruan Musik Coachella 2025 Suhu Ekstrem
Sejak penyelenggaraan perdananya pada tahun 1999, Festival Coachella telah menjadi magnet bagi penikmat musik dari berbagai belahan dunia. Tahun ini, festival menghadirkan sederet penampil ternama, antara lain Lady Gaga, Green Day, Post Malone, Travis Scott, dan Missy Elliott. Namun, alih-alih menikmati penampilan para musisi tersebut, sejumlah besar pengunjung justru terpaksa menghadapi antrean yang tak kunjung selesai.
Seorang pengunjung menyatakan bahwa ia tiba di lokasi pada pukul 04.30 pagi waktu setempat dan harus menunggu selama delapan jam dalam antrean tanpa fasilitas yang memadai. “Kami tidak menemukan kamar mandi yang tersedia, sehingga banyak yang terpaksa buang air di botol atau di balik semak,” ungkapnya dalam sebuah unggahan TikTok yang menjadi viral.
Kondisi tersebut diperparah oleh kendaraan yang mogok akibat panas berlebih dan kehabisan bahan bakar karena harus menyala dalam waktu lama untuk menjaga suhu di dalam tetap sejuk.
Keluhan serupa juga muncul dari peserta lain yang tiba pada pukul 02.00 pagi dan baru bisa memasuki area perkemahan sekitar pukul 14.00 siang. Minimnya petunjuk arah serta kekurangan staf menjadi salah satu penyebab utama kekacauan tersebut. Seorang konten kreator di TikTok mengungkapkan bahwa banyak staf terlihat tidak siap dan bahkan ada yang harus dibawa ke tenda medis karena mengalami dehidrasi.
Hingga laporan ini diturunkan, pihak penyelenggara Coachella belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut. Meskipun suhu diperkirakan akan menurun pada hari Sabtu, para peserta masih berharap agar sisa rangkaian acara dapat berlangsung lebih baik dan sesuai dengan ekspektasi.
Tidak sedikit pengunjung yang merasa dirugikan, terutama karena harga tiket yang dibanderol mencapai lebih dari 600 dolar Amerika Serikat per orang. Mereka berharap agar investasi yang telah dikeluarkan dapat terbayar dengan pengalaman yang layak dan penyelenggaraan acara yang profesional.
Antrean 12 Jam Dan Suhu Ekstrem
Sebagai bagian dari daya tarik utama Coachella tahun ini, dua anggota BLACKPINK—Jennie dan Lisa—dikonfirmasi turut meramaikan panggung sebagai artis solo. Ini menjadi penampilan pertama mereka secara individual di ajang Coachella, menandai tonggak baru dalam karier mereka yang sebelumnya tampil sebagai grup pada edisi tahun 2019 dan 2023.
Lisa dijadwalkan tampil pada 11 dan 18 April 2025, sedangkan Jennie akan naik panggung pada 13 dan 20 April 2025. Pengumuman mengenai keterlibatan mereka telah dipublikasikan melalui situs resmi Coachella sejak 21 November 2024, dan langsung disambut dengan antusias oleh para penggemar di seluruh dunia.
Penampilan solo dari anggota BLACKPINK ini mencerminkan perkembangan signifikan dari popularitas musik K-pop di ranah global. Setelah sukses menjadi grup K-pop pertama yang tampil sebagai headliner pada Coachella 2023, BLACKPINK dan anggotanya kini semakin mengukuhkan posisinya dalam peta industri musik internasional.
Tidak hanya itu, grup idola pria asal Korea Selatan, ENHYPEN, juga dijadwalkan tampil pada 12 dan 19 April 2025. Kehadiran mereka menjadikan ENHYPEN sebagai boy group kedua dari Korea Selatan yang berhasil menembus panggung Coachella, setelah sebelumnya ATEEZ membuka jalan dalam edisi sebelumnya.
Festival Coachella 2025 secara keseluruhan menampilkan kombinasi musisi lintas genre dan generasi. Di samping Lady Gaga, Post Malone, dan Green Day sebagai bintang utama, festival ini juga menghadirkan berbagai musisi alternatif, hip-hop, EDM, dan penampil internasional lainnya. Dengan sejarah panjang sejak 1999, Coachella tetap dianggap sebagai festival musik terbesar di Amerika Utara, yang tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menjadi barometer tren budaya pop dunia.
Baca Juga : Polemik Royalti Musik Indonesia Praktisi Hukum Sebut Wajib Bayar
Namun, kekacauan yang terjadi pada awal pelaksanaan tahun ini menjadi peringatan bahwa kualitas penyelenggaraan tetap harus menjadi prioritas utama. Antusiasme pengunjung tidak cukup untuk menjamin kesuksesan acara tanpa dukungan logistik dan manajemen yang memadai. Insiden ini mengingatkan kita bahwa meskipun Coachella telah menjadi institusi dalam dunia festival musik, tantangan dan kritik tetap harus direspons secara serius demi menjaga kredibilitas dan kenyamanan para peserta.
Dengan harapan bahwa sisa rangkaian acara akan berjalan lebih lancar, banyak pihak kini menanti tindak lanjut serta evaluasi dari panitia penyelenggara agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.