Musisi Grup Musik SUKATANI Akan Beri Pendampingan Hukum

Musisi Grup Musik SUKATANI Akan Beri Pendampingan Hukum Penarikan lagu “Bayar, Bayar, Bayar” yang dibawakan oleh grup musik SUKATANI telah menimbulkan kejutan sekaligus kekecewaan di kalangan musisi.

Keputusan untuk menarik lagu tersebut dari peredaran dan menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian dinilai oleh sebagian pihak sebagai tindakan yang tidak sepenuhnya sukarela. Meskipun terdapat pernyataan bahwa tidak ada unsur paksaan dalam permintaan maaf tersebut, banyak yang merasa bahwa hal ini dilakukan di bawah tekanan tertentu.

Pada Kamis, 20 Februari 2025, akun resmi Instagram milik SUKATANI menayangkan video yang memperlihatkan permintaan maaf dari dua personelnya, yakni Alectroguy dan Twister Angel. Tidak lama setelah video tersebut diunggah, kedua musisi tersebut dikabarkan menghilang.

Musisi Grup Musik SUKATANI Pendampingan Hukum

Cerita Kawan Musisi Grup Musik SUKATANI: Akan Beri Pendampingan Hukum |  tempo.co

Sejumlah rekan musisi, termasuk Jalu, seorang musisi balada yang telah mengenal keduanya selama beberapa tahun, mengaku kesulitan menghubungi mereka. Upaya untuk berkomunikasi dengan keduanya tidak membuahkan hasil hingga sore hari, sementara sejumlah jaringan musisi lainnya juga mengalami kendala dalam mencari keberadaan mereka.

Informasi terbaru yang diperoleh pada malam hari menyebutkan bahwa sang vokalis, Alectroguy, telah memberikan kabar bahwa dirinya dalam kondisi aman. Namun, lokasinya masih dirahasiakan. Kabar ini setidaknya memberikan sedikit ketenangan bagi para pendukung dan rekan-rekan musisi yang khawatir akan kondisi mereka.

Jalu mengenal Alectroguy dan Twister Angel sejak mereka masih berkarier sebagai musisi solo dan belum membentuk SUKATANI. Saat itu, Alectroguy dikenal sebagai solois yang sering membawakan lagu-lagu balada, sementara Twister Angel lebih aktif dalam genre musik folk bersama bandnya.

Setelah mereka bersatu dalam grup SUKATANI, popularitas mereka meningkat pesat, dengan ciri khas penampilan anonim menggunakan penutup wajah saat di atas panggung. Bahkan, album mereka pernah mendapat penghargaan dari Tempo sebagai salah satu album pilihan terbaik.

Musisi Berencana Memberikan Bantuan Hukum

Album perdana SUKATANI yang berjudul Gelap Gempita dipilih sebagai salah satu karya terbaik tahun 2023. Album ini berisi delapan lagu dengan sentuhan musik punk, salah satunya adalah “Bayar, Bayar, Bayar,” yang liriknya menyoroti praktik pungutan liar yang diduga dilakukan oleh oknum aparat kepolisian.

Seiring dengan meningkatnya popularitas lagu tersebut, SUKATANI tiba-tiba mengumumkan pencabutan serta penarikan lagu dari berbagai platform. Mereka juga meminta semua pihak untuk menghapus seluruh video yang memuat lagu tersebut. Keputusan ini menimbulkan kehebohan di media sosial, dengan banyak warganet yang menunjukkan dukungan terhadap grup musik tersebut.

Profil Band Sukatani, Grup Musik Punk yang Minta Maaf ke Kapolri, soal Lagu  Bayar Bayar Bayar - TribunNews.com

Namun, bagi para musisi yang memiliki hubungan dekat dengan SUKATANI, kekhawatiran utama saat ini adalah keselamatan dan kondisi kedua personelnya. Jalu menegaskan bahwa apabila keduanya menghadapi kendala hukum, komunitas musisi akan mengupayakan bantuan hukum yang diperlukan. Hingga saat ini, belum ada informasi yang jelas mengenai kemungkinan adanya tindakan hukum terhadap mereka di wilayah Jawa Timur.

Kasus ini menimbulkan diskusi yang lebih luas mengenai kebebasan berekspresi dalam dunia musik di Indonesia. Banyak pihak yang menilai bahwa karya seni, termasuk musik, seharusnya menjadi media untuk menyampaikan kritik sosial tanpa adanya tekanan atau pembungkaman. Sejumlah musisi dan aktivis seni telah menyuarakan dukungan mereka terhadap SUKATANI dan berharap agar kasus ini dapat diselesaikan secara adil tanpa mengorbankan kebebasan berkarya.

Baca Juga : Sukatani Band Punk Banyumasan Yang Menyuarakan Kritik Sosial

Related Posts

Ciptakan Ekosistem Musik Komersial Velodiva Perkuat Regulasi

Ciptakan Ekosistem Musik Komersial Velodiva Perkuat Regulasi Industri musik di Indonesia kini tengah memasuki era baru dalam pengelolaan hak cipta dan distribusi royalti di era digital. PT AS Industri Rekaman…

Kembangkan Pada Industri Musik Menjadi Ekonomi Kreatif Jember

Kembangkan Pada Industri Musik Menjadi Ekonomi Kreatif Jember DRP sebuah perusahaan yang berkomitmen dalam pemberdayaan ekonomi kreatif di industri musik, kini resmi hadir di Kabupaten Jember. Kehadiran DRP di wilayah…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Ciptakan Ekosistem Musik Komersial Velodiva Perkuat Regulasi

  • By admin
  • February 22, 2025
  • 4 views
Ciptakan Ekosistem Musik Komersial Velodiva Perkuat Regulasi

Kembangkan Pada Industri Musik Menjadi Ekonomi Kreatif Jember

  • By admin
  • February 22, 2025
  • 4 views
Kembangkan Pada Industri Musik Menjadi Ekonomi Kreatif Jember

Musisi Grup Musik SUKATANI Akan Beri Pendampingan Hukum

  • By admin
  • February 21, 2025
  • 4 views
Musisi Grup Musik SUKATANI Akan Beri Pendampingan Hukum

Sukatani Band Punk Banyumasan Yang Menyuarakan Kritik Sosial

  • By admin
  • February 21, 2025
  • 9 views
Sukatani Band Punk Banyumasan Yang Menyuarakan Kritik Sosial

Festival Musik Terbesar Amerika Yang Menarik Jutaan Penggemar

  • By admin
  • February 20, 2025
  • 8 views
Festival Musik Terbesar Amerika Yang Menarik Jutaan Penggemar

Kemenekraf Bahas Peningkatan Musik Indonesia Dengan Spotify

  • By admin
  • February 20, 2025
  • 7 views
Kemenekraf Bahas Peningkatan Musik Indonesia Dengan Spotify