
Kemenkum Sulteng Optimis Musik Tradisional Dapat Mendunia Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkumham Sulteng), Rakhmat Renaldy, meyakini bahwa musik tradisional Sulawesi Tengah memiliki potensi besar untuk dikenal di tingkat internasional dengan adanya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Hal tersebut disampaikan dalam pertemuannya dengan Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, Diah Agustiningsih, di mana kedua pihak bersepakat untuk mendorong pengembangan dan perlindungan terhadap instrumen musik daerah agar mampu bersaing di pasar global. Pertemuan ini berlangsung pada Selasa, 11 Februari 2025.
Kemenkum Sulteng Optimis Musik Tradisional
Dalam diskusi tersebut, Kemenkumham Sulteng dan Dispar Sulteng menekankan pentingnya HKI sebagai upaya menjaga keaslian dan memberikan nilai tambah bagi para seniman serta kreator lokal. Perlindungan ini diharapkan tidak hanya mampu melestarikan instrumen musik tradisional Sulawesi Tengah, tetapi juga dapat meningkatkan eksistensinya di tingkat internasional.
“Musik tradisional merupakan bagian integral dari identitas budaya yang harus kita lestarikan dan lindungi. Dengan adanya perlindungan HKI, kita dapat memastikan bahwa karya seni dan inovasi masyarakat Sulawesi Tengah tidak hanya bertahan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” ujar Rakhmat Renaldy.
Sejalan dengan hal tersebut, Diah Agustiningsih menekankan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam memperkenalkan kekayaan budaya Sulawesi Tengah ke dunia internasional. Selain memberikan perlindungan hukum terhadap instrumen musik daerah, kerja sama ini juga mencakup fasilitasi pendaftaran hak cipta bagi para musisi lokal serta perancangan strategi pemasaran berbasis digital yang lebih efektif.
“Kita tidak hanya ingin memberikan perlindungan hukum terhadap karya seni lokal, tetapi juga ingin meningkatkan kualitas serta daya tarik musik tradisional Sulawesi Tengah agar lebih dikenal di kancah global. Dengan pendekatan yang tepat, musik tradisional dapat menjadi simbol budaya yang mendunia,” kata Diah.
Sebagai tahap awal, Kanwil Kemenkumham Sulteng dan Dispar Sulteng akan mengadakan sosialisasi serta bimbingan teknis bagi musisi, perajin instrumen musik, serta komunitas seni budaya mengenai pentingnya HKI dalam industri kreatif. Selain itu, mereka akan mendorong percepatan pendaftaran hak cipta dan paten guna memastikan bahwa setiap karya seni mendapatkan perlindungan hukum yang optimal.
Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat membuka peluang yang lebih luas bagi musisi dan seniman lokal untuk menembus pasar internasional, sekaligus memperkuat posisi Sulawesi Tengah sebagai salah satu pusat kekayaan budaya di Indonesia. Dengan langkah yang sistematis dan dukungan penuh dari berbagai pihak, musik tradisional Sulawesi Tengah berpotensi menjadi warisan budaya yang tidak hanya dilestarikan tetapi juga memiliki daya jual yang tinggi di kancah internasional.